RUMAHKARYABERSAMA.COM. SANGATTA, Disdik Kutim Gelar Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke 5 – Dalam mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur menggelar pelatihan Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Dengan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik.
Dalam pelaksanaannya program PGP adalah merupakan langkah strategis dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan, melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran, agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik.
Kegiatan Lokakarya Orientasi Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke lima di Kabupaten Kutai Timur diikuti 45 orang peserta, Sabtu (21/5/2022), di Hotel Victoria, Sangatta.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur, Irma Yuwinda, melalui Kabid Dikdas, Uud Sudiharjo mengatakan, pelaksanaan lokakarya yang diikuti Calon Guru Penggerak – CGP, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat itu bertujuan untuk menyiapkan guru berkarakter. Untuk angkatan 5 (lima) ini, peserta berasal dari kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur.
Disdik Kutim Gelar Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan Ke 5
“Di dalam lokakarya perdana ini isinya adalah untuk pengenalan diri masing-masing supaya saling mengenal, kemudian di sini juga ada pengawas sekolah, kepala sekolah,” tutur Uud.
Uud sapan akrabnya juga menyebutkan, semua peserta yang lulus sebanyak 45 orang tersebut, sedang menjalani Diklat yang akan dilaksanakan selama enam bulan kedepan. “Saat ini mereka yang lulus sedang mengikuti Diklat, kemungkinan besar selama enam bulan kedepan setiap bulannya akan ada acara seperti ini, dan ini bagian dari tahapan-tahapan evaluasi dan di dalam lokakarya,” ujarnya.
Adapun komitmen-komitmen yang para guru buat, menurut Uud selama pelaksanaan Diklat selama enam bulan ini memakan waktu yang lama, “artinya fokus walaupun online, dan tentunya kami dari Dinas Pendidikan Kutim, tidak menginginkan hal tersebut mengganggu proses tugas pokok mereka di lingkungan sekolah,” sebutnya.
Lebih jauh Uud menjelaskan, terkait dengan kendala jaringan internet bagi peserta yang ada di kecamatan, akan ada perubahan paradigma baru, bahwa daerah terluar pun bisa mencari solusi agar bisa mengikuti program guru penggerak. Karena Program Guru penggerak merupakan bagian dari program merdeka belajar, dan keberadaan Guru penggerak ini bukan saja dipersiapkan sebagai penggerak transformasi pendidikan yang berkualitas, serta berintegrasi.
“Sudah terbukti, bahwasanya daerah terluar tadi ada dari Muara Ancalong, letak sekolah memang tidak ada signal, tapi mereka berusaha membawa perubahan di wilayahnya itu dengan berusaha seoptimal mungkin mencari solusi-solusi supaya mereka bisa mengikuti program guru penggerak,” kata Uud.
Dirinya pun berharap, dengan adanya program pendidikan guru penggerak, bisa melahirkan pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga mampu membawa kebangkitan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Kutai Timur.(Adv/Disdik/RB.01,03)
Disdik Kutim