Kelompok Tani di Desa Kecamatan Bengalon Mendapat Bantuan Mesin Combine Harvester

Kelompok Tani di Desa Kecamatan Bengalon Mendapat Bantuan Mesin Combine Harvester
Panen raya perdana menggunakan mesin combine hardvester

RUMAHKARYABERSAMA.COM,BENGALON Kelompok Tani di Desa Kecamatan Bengalon Mendapat Bantuan Mesin Combine Harvester – Untuk memaksimalkan produksi hasil panen padi, para petani membutuhkan berupa mesin pertanian untuk memanen padi yang bisa memberikan kemudahan dan cepat dalam memanen padi

Dimana saat ini para petani sebagian masih memanen padi secara manual dan menghabiskan banyak waktu dan tidak efisien. Dengan adanya mesin, para petani bisa memanen padi secara cepat dan tidak lagi membutuhkan banyak tenaga.

Bantuan berupa alat mesin pertanian, dan benih padi bibit unggul diberikan oleh Budisatrio Djiwandono selaku wakil ketua komisi IV DPR RI. Hal tersebut disampaikan oleh dr Novel Tyty Paembonan. Kamis (31/3/22)

Kelompok Tani di Desa Kecamatan Bengalon Mendapat Bantuan Mesin Combine Harvester

“Mesin pertanian dan benih padi bibit unggul diberikan kepada seluruh kelompok tani (Koptan) yang ada di desa-desa se Kecamatan Bengalon. Nah ! Waktu itu panen raya padi di Desa Sepaso Barat, tepatnya kelompok tani bina warga harapan baru dan harapan jaya” Ujar Novel

Anggota legislatif Kutai Timur Novel Tyty panen padi di desa sepaso barat

Adapun luasan lahan yang dipanen, Novel Tyty menyebutkan sebanyak 67 hektar sawah, dan adapun bantuan mesin pasca panen itu berupa combine harvester.

“Combine harvester ini adalah mesin pertanian canggih untuk memotong sekaligus merontokkan padi, sehingga menjadi gabah basah dan langsung dimasukkan dalam karung, jadi tidak perlu lagi ngarit, dihempas-hempas yang dikerjakan secara manual” Ujar Novel sapaan akrabnya

Dengan adanya mesin tersebut, menurut Novel bisa mempercepat waktu panen dan biaya panen serta lebih efektif, juga lebih murah. Adapun pengelolaan mesin combine harvest tersebut nantinya akan dikelola oleh kelompok tani dan dititpkan di kelompok tani Prajosan Makmur adapun untuk biaya oprasional dan perawatan, Novel menyebutkan akan dirapatkan sendiri oleh para Gapoktan

Ditempat terpisah, ketua kelompok tani prajosan makmur Bara mengungkapkan target yang ingin dicapai bisa 100 karung perhari, namun menurutnya itu tergantung kondisi lahan sawah yang akan dipanen (Rb.07)

Pos terkait