RUMAHKARYABERSAMA.COM SANGATTA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatat ada 108 Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes yang tersebar di 18 kecamatan di Kutim.
“Kami mencatat ada 108 Bumdes di Kutim, dari jumlah itu 92 diantaranya dinyatakan sebagai Bumdes yang aktif mengelola kegiatan usaha sesuai dengan potensi yang dimiliki desa masing-masing. Sementata untuk desa yang lain hingga kini tengah mencari potensi yang dimiliki desanya,” jelas Kepala DPMDes Kutim, Yuriansyah.
Agar seluruh desa di Kutim memiliki Bumdes serta Bumdes yang berstatus aktif, Yuriansyah mengaku pihaknya telah menggalakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengelola Bumdes melalui Bimtek dan pelatihan.
Dirinya meyakini jika Bumdes dapat berjalan dengan sehat dan dikelola secara profesional maka dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di desa.
Di Kutim pihaknya merekomendasikan dua Bumdes untuk dijadikan rujukan belajar, terutama bagi desa yang belum mendirikan Bumdes.
“Ada 2 referensi Bumdes untuk dapat dijadikan percontohan, diantaranya Bumdes Sangatta Utara Sejahtera yang memiliki banyak bidang usaha dan yang selanjutnya Bumdes Marta Jaya di Desa Marta Dinata, Kecamatan Teluk Pandan,” kata Yuriansyah.
Dirinya berharap kedepan Bumdes dibentuk lantas tidak bergerak. Dibentuknya Bumdes akan memberikan motivasi, sehingga Bumdes yang lain di wilayah Kutim bisa bersaing.
Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait disetiap desa, baik aparat desa, masyarakat, maupun perusahaan di sekeliling desa untuk menggali potensi yang dikelola sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.
Hal itu telah dilakukan DPMDes Kutim yang menggandeng PT KPC untuk memberikan bimbingan kepada desa-desa di sekeliling wilayah kerjanya, mulai dari Kecamatan Bengalon, Rantau Pulung, Sangatta Utara dan Selatan.(Adv/Diskominfo/Rb.05R)