RUMAHKARYABERSAMA. COM, SANGATTA – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kutai Timur mendapat kunjungan komunitas pengrajin batik Kutai Timur, dalam rangka berkonsultasi sebagai upaya pengembangan, membangun dan membangkitkan komunitas pembatik Kutai Timur.
Ditemui langsung oleh Kadis Koprasi Usaha Kecil Menengah Darsafani dan didampingi Kabid UMKM Suwandi, Kabid Kelembagaan Koperasi Firman Wahyudi dan Kabid Usaha Koperasi Wenadianto, Kamis (4/11/2021).
Adapun para komunitas yang berkunjung diantaranya, Risno Hasan Sanjoyo d pembatik paku Sangatta Utara, Masniar pembatik telapak tangan Sangatta Utara dan M Ali Pembatik Daun singkong, wakaroros, sawit dari Kecamatan Rantau Pulung.
Darsafani mengungkapkan “para komunitas pembatik ini mengalami kendala pemasaran, jadi kami menyarankan agar membangun sebuah Koperasi untuk mewadahi para pembatik agar mudah dalam melakukan pemasaran” Katanya
Dirinyapun meminta jikalau nanti menghadapi permasalahan bisa dibantu oleh Dinas Koprasi, yang nantinya bisa menjadi perhatian Pemerintah Daerah
“Kami berharap pembatik lokal ini dikembangkan melalui teknologi digital dalam pemasarannya, mengingat dimasa pandemi cara ini lebih efektif, dan lebih mudah dalam memasarkannya ” Ujar Darsafani
Darsafani juga akan meminta arahan Bupati, bagaimana para komunitas pembatik bisa dipasarkan batiknya dikalangan Pemkab Kutim agar batik lokal bisa ada pangsa pasarnya.
Sementara itu Masniar Ketua komunitas pembatik Kutim berharap bisa mengangkat batik-batik Kutim, agar lebih dikenal dengan mempromosikan agar bisa mendapat perhatian.
“pada dasarnya kami mampu menyediakan pesanan, namun kami juga meminta agar jangan memesan batik dari pembatik luar Kutim ” katanya Masniar.
Dengan berkunjung ke Dinas Koprasi dan UKM para pembatik berharap ada bantuan modal usaha untuk para pembatik di Kutim agar bisa terus eksis
“Modal kami inikan sangat terbatas, sedangkan untuk membayar gajih karyawan, kami harus menunggu batik laku dulu, dan berbagai upaya pemasaran juga sudah kami lakukan, baik melalui media sosial maupun koprasi” ujarnya (Rb.01.07)