RUMAHKARYABERSAMA. COM, SANGATTA – Minimnya jumlah alternatif akses jalan di Sangatta, ditambah semakin meningkatnya jumlah kendaraan baik roda dua maupun empat hingga bus penjemput karyawan perusahaan, membuat ibu kota Kabupaten Kutai Timur Sangatta pada jam – jam tertentu mengalami kemacetan.
Anggota DPRD Kutim dr. Novel Tyty Paembonan menyoroti kemacetan yang sering terjadi di ibu kota kabupaten Kutim, Sangatta.Menurutnya kemacetan yang sering terjadi akibat berkapasitas besar yang melintas pada jam-jam tertentu, hal tersebut tak terhindarkan dikarenakan bus perusahaan lalu lalang saat penjemputan karyawan beroperasi melintasi jalan Yos Sudarso, Sangatta.
Dikatakannya, volume jalan dan bertambahnya jumlah kendaraan seiring waktu, diikuti dengan meningkatnya populasi serta kegiatan masyarakat, termasuk sebagai salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di tiap daerah perkotaan.
“Memang secara teori dimana ketika volume jalan tidak bertambah, kemudian volume kendaraan terus bertambah, aktivitas frekuensi kendaraan juga bertambah, maka akan terjadi kemacetan,” jelasnya.
Lebih lanjut wakil ketua komisi B DPRD menambahkan, faktor lain yang menjadi penyebab kemacetan di Sangatta adalah, akibat masih maraknya pedagang yang memanfaatkan trotoar jalan untuk berjualan.
Dia berharap, pemkab Kutim menertibkan pedagang yang berjualan di sepanjang jalan Yos sudarso mulai Yos sudarso I hingga IV. Selain itu banyaknya pengendara kendaraan roda dua yang berhenti seenaknya di pinggir jalan tanpa memikirkan pengendara lainnya.
“Salah satu yang paling dominan menurut saya adalah aktivitas pengendara yang sedang berhenti, lalu singgah dan memarkir kendaraannya di tepi badan jalan, sehingga menutup sebagian badan jalan,” jelasnya. (Advetorial / Rb. 05R)