Anggota DPRD Kutim Kunjungi Ekowisata Mangrove Teluk Lombok 

E4B26B1A DDB3 495B 8C50 2762037974D6
IMG 20210602 WA0038
Kunjungan Anggota DPRD dari Fraksi PPP Hj. Fitri

RUMAHKARYABERSAMA. COM, Sangatta – Pantai Teluk Lombok merupakan pantai yang keberadaannya tidak jauh dari kota Sangatta, Kabupaten Kutai Timur. Pantai ini berlokasi tepat di Desa Sangkima, Sangatta Selatan, yang berjarak tempuh sekitar 15 km dari pusat kota Sangatta.

Di pantai Teluk Lombok ini, Anda akan merasakan kesejukan dan ketenangan, karena lokasi wisata ini memang cukup tersembunyi dari hiruk pikuk kota Sangatta, terlebih pantai Teluk Lombok ini berada di wilayah perusahaan minyak plat merah, Pertamina. Anda pun akan sepertinya tak perlu lagi harus mendirikan tenda untuk menghindari teriknya matahari pantai, karena di pantai Teluk Lombok selain pepohonan yang rindang juga terdapat gazebo – gazebo yang disediakan oleh warga untuk pengunjung pantai.

Hj Fitriyani anggota DPRD Kutim dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat berkunjung ke Teluk Lombok didampingi Kepala Desa sangkima syahrani dan Camat sangatta selatan Hasdiah, beberapa waktu lalu mengungkapkan, “Selain pantai di sini juga terdapat ekowisata mangrove yang indah untuk di kunjungi, untuk warga sangatta tidak perlu jauh-jauh berwisata, Di sini juga keren habis kok, salah satunya wisata kapal di teluk lombok daerah mangrove teluk lombok”, ucapnya

Dijelaskannya lagi bahwa untuk hutan mangrove di Teluk Lombok saat ini sudah bagus dan asri, serta sudah terdapat fasilitas jalan dan jembatan kayu, hanya tinggal penambahan spot-spot foto serta akses jalan menuju ekowisata mangrove saja.

“Karena akses jalan masih menggunakan akses perusahaan pertamina, maka kedepannya akan dibuka akses jalan baru yang tidak melewati jalur perusahaan. Agar kedepannya masyarakat yang ingin berkunjung, dapat dengan mudah dan cepat untuk menuju ke lokasi ekowisata mangrove tersebut,” harapnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa untuk mempertahankan keberadaan hutan mangrove, maka perlu dikembangkan pemanfaatan hutan dengan tetap menjaga kelestariannya yaitu dengan mengembangkan ekowisata.

Untuk diketahui bahwa di hutan mangrove Teluk Lombok terdapat 42 jenis mangrove, yang terdiri dari 17 jenis mangrove sejati dan 25 spesies asosiasi mangrove, 33 jenis burung, serta 10 jenis nekton. (Advetorial / Rb. 05*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *