Senam Jempol Ramaikan Kunjungan ASKB ke Pasar Induk Sangatta

IMG 20201001 WA0204

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Suasana Pasar Induk Sangatta, Kamis (1/10/2020), tampak berbeda dari biasanya. Lebih ramai, meriah dan bergairah. Ada musik berirama dangdut yang menggema, dan warga yang berseragam kaos putih bertuliskan ASKB.

Ya, pasangan Ardiansyah Sulaiman-Kasmidi Bulang (ASKB) bersama tim pemenangan dan simpatisan tengah berkunjung ke pasar tersebut. Mereka ingin bersilaturahmi dengan para pedagang pasar sambil melihat perputaran ekonomi di pasar ini.

Bedanya, tak hanya berkeliling melihat suasana pasar, ASKB yang merupakan tokoh berpengalaman memimpin Kutai Timur ini juga mengajak para pedagang berkomunikasi, terkait aktifitas pasar selama pandemic dan harapan para pedagang ke depan untuk pasar yang mereka tempati saat ini.

Sementara tim relawan yang ikut mendampingi meramaikan suasana pasar dengan berjoget goyang jempol. Tak malu-malu, di beberapa titik keramaian pasar, tim relawan memutar musik goyang jempol, yang merupakan simbol ASKB, selain tiga jari.

IMG 20201001 WA0202

Mereka bergerak energik, ke kanan dan ke kiri, sesekali menggoyangkan pinggul dan badan, namun tangan tetap mengangkat jempol ke atas dan berputar seiring musik yang diputar. Sambil mengajak memilih ASKB paslon nomor urut 3 pada 9 Desember mendatang.

“Hari ini ASKB berada di Pasar Induk, menyapa masyarakat di kawasan ini. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari kebersamaan ASKB dengan masyarakat, para pedagang pasar induk,” kata Ardiansyah Sulaiman.

Senada, Kasmidi Bulang mengatakan kunjungannya ke Pasar Induk Sangatta, bertemu dengan para pedagang, seperti bersilaturahmi dan diskusi

“Iya, dari pasar kita bisa melihat perputaran ekonomi di suatu kota. Termasuk di Sangatta ini. Kalau pasarnya ramai, berarti perputaran ekonominya cepat. Tapi kalau pasarnya sepi, berarti perputaran ekonominya lambat. Dari komunikasi saya dengan para pedagang hari ini, transaksi warga di Pasar Induk Sangatta, belakangan ini terus mengalami peningkatan. Transaksi produk pangan ramai. Terutama di akhir pekan. Artinya, meski tengah dilanda pandemic, ekonomi kita di Kutim, tetap berjalan,” ungkapnya.(advertorial/*1/*3/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *