RUMAHKARYABERSAMA.COM, KALIORANG – Kehadiran calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur, Drs H Ardiansyah Sulaiman M Si dan H Kasmidi Bulang ST MM ke Kecamatan Kaliorang, Selasa (20/10/2020), mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat setempat.
Di tengah warga yang berkumpul di Pantai Merang, Kecamatan Kaliorang, Kasmidi meminta warga tidak terpengaruh pada isu-isu negatif tentang dirinya dan Ardiansyah Sulaiman, kalau terpilih memimpin Kutai Timur. Karena sebagai orang yang memiliki pengalaman dan putra daerah Kutai Timur, tak ingin pembangunan di daerahnya mandeg.
“Kita akan tetap melanjutkan. Apa yang sudah bagus, kita lanjutkan, bantuan pada masyarakat, bantuan pada kelompok tani dan nelayan, guru, sekolah, dan masyarakat tidak akan hilang. Bantuan terhadap pengajian dan kelompok agama, bagian dari pembinaan umat, jadi wajib bagi pemimpin daerah. Jadi tidak benar kalau nanti kita memimpin, bantuan-bantuan itu akan ditiadakan. Itu komitmen kami,” ungkap Kasmidi.
Begitu juga bantuan keagamaan dari sisi non muslim, yang katanya nanti kalau ASKB pimpin, gereja dan pura tidak akan mendapat bantuan pembangunan. “Itu salah. Karena ketika kami sudah memimpin, kita milik seluruh masyarakat. Jadi tidak ada istilah tebang pilih atau anak emas,” ujar Kasmidi yang langsung mendapat tepuk tangan meriah dari warga.
Keluhan warga tentang pembangunan jalan dan jembatan, juga langsung ditanggapi calon Wakil Bupati Kutim dari pasangan nomor urut 3 ini. Kasmidi menegaskan pihaknya akan terus melanjutkan pembangunan. Apalagi, pada ASKB ada satu pendukung yang merupakan anggota DPR RI, Dr Irwan Fecho yang juga merupakan putra daerah pesisir Kutai Timur. Ia pasti membantu pemerintah daerah dengan alokasi dari pemerintah pusat.
“Maloy belum maksimal, beliau janji membantu dengan maksimal untuk penyelesaiannya sehingga dapat beroperasi. Beberapa program pemerintah pusat juga banyak yang masuk ke Kecamatan Kaliorang berkat beliau. Jadi kalau ASKB mendapat kepercayaan, Insya Allah, terjadi kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membuat masyarakat Kutai Timur lebih sejahtera,” beber Kasmidi.
Selain itu, Kecamatan Kaliorang dan Bengalon, akan menjadi magnet para pencari kerja. Ada tiga project besar, pabrik semen yang sudah melalui kajian-kajian, makanya cukup lama prosesnya, akan menampung pekerja sekitar 11.000-20.000 orang. Pemuda potensial bisa masuk di dalamnya, dan pastinya berimbas pada masyarakat sekitar.
BCIP bagian dari konsorsium Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), akan membangun pabrik chemical di Bengalon. Diperkirakan 4.000 pekerja bakal ditampung. Pada 2022 juga akan dibangun pabrik biodiesel, yang merupakan turunan dari produk kelapa sawit. Biasanya, dari perkebunan kelapa sawit, biodiesel dikirim ke Kalsel. Kembali ke Kutim dalam bentuk minyak goreng kunci mas.
“Itu karena kita tidak punya alat pengolahannya. Nanti, dengan adanya pabrik biodiesel, kita bisa keluarkan produk minyak goreng sendiri,” ungkap Kasmidi.
Mengapa harus menata kembali, menurut Kasmidi, karena ada program-program yang bagus, itu dilanjutkan yang kurang, ditata lagi untuk jadi lebih baik.
“Penataan sudah dilakukan sejak mengemban amanah sebagai Plt Bupati Kutai Timur. Sehingga saat ini, apa yang menjadi kewajiban pemerintah, terbayarkan dengan lancar. Mulai dari gaji, insentif, dan ADD. Bahkan honor RT tidak lagi harus menunggu sampai 8 bulan, tapi bisa terbayar sesuai tanggalnya. Itu baru saya, apalagi kalau kami berdua, ASKB. Pasti lebih dahsyat lagi,” ujarnya bersemangat.(rb04)