Satu Pejabat Terpapar Covid 19, Ratusan Pegawai Bappeda Ikut Rapid Test Massal

DE0B57DA 0EBB 46F8 9D6A 3C30E08FF75E

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Antisipasi penyebaran virus corona di lingkungan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Timur, pasca ada pejabatnya yang terpapar, dilakukan sangat ketat. Kepala Bappeda, Dr H Edward Azran tidak hanya mengeluarkan kebijakan untuk mengimbau para pegawai bekerja dari rumah, tapi juga melakukan rapid test massal pada sekitar 130 pegawai di lingkungan Kantor Bappeda Kutim, Rabu (16/9/2020) pagi tadi.

Selain itu, Bappeda juga menginstruksikan sembilan pegawainya terdiri dari tiga Kasubbid dan enam staf, yang merupakan kontak erat dengan pejabat terkonfirmasi positif covid 19, untuk melakukan tes swab. Meski telah melakukan rapid test dan hasilnya non reaktif. Swab test dilakukan di dalam GOR Kudungga, sejak Selasa (15/9/2020) hingga Rabu (16/9/2020).

Usai rapid test massal, seluruh ruang kerja di lingkungan Bappeda Kutim juga dilakukan penyemprotan desinfektan. Penyemprotan tersebut kali kedua, pasca diketahui satu orang pejabat di lingkungan kantor tersebut, yakni Kasi Perdagangan dan Perindustrian, Damhuri terpapar virus corona.

“Penyemprotan ruang kerja telah dilakukan dua kali, mulai kemarin dan hari ini. Kebetulan seluruh pegawai sedang diminta bekerja dari rumah. Sehingga ruang kerja bisa disemprot dan tidak mengganggu aktifitas kerja para pegawai,” kata Kasi Umum Bappeda Kutim, Christanti Astuti.

Seperti diketahui, Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal mengatakan, yang bersangkutan dengan sebutan KTM 241 ini melakukan perjalanan ke Samarinda, pada 11 September 2020 lalu. Padahal sebelumnya, yakni pada 7 September 2020, ia sudah mengeluhkan kondisi tubuhnya yang panas dingin disertai batuk kering.

“Namun, karena ada urusan pekerjaan, ia tetap berangkat ke Samarinda. Sepulangnya, ia kembali berobat jalan dan diminta melakukan rapid test. Ternyata hasilnya reaktif. Ia pun langsung dirujuk ke RSUD Kudungga dan melakukan swab test. Hasilnya juga positif. Sampai saat ini, pasien masih dalam perawatan intensif di RSUD Kudungga. Karena ada riwayat hipertensi dan jantung,” kata Bahrani.(rb04)

Pos terkait