Pasien Covid-19 di Kutai Timur Sudah 220 Orang, Kepala Dinkes Ingatkan Soal Kepatuhan Gunakan Masker

674D38BD 28A5 4BC0 A6B7 47B08FED0B35

RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur mencatat kasus covid 19 di Kutim telah mencapai angka 220 kasus. Dengan angka kesembuhan juga terus meningkat mencapai 176 pasien sembuh.

Kepala Dinkes Kutim dr Bahrani Hasanal mengatakan sebagian besar pasien yang masih terinfeksi virus corona tersebut, yakni sekitar 44 pasien, menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pantauan intensif petugas kesehatan dari puskesmas yang bertanggung jawab.

“Umumnya mereka yang terpapar virus corona dan diketahui hasil swab –nya positif adalah pelaku perjalanan dari luar kota ke Kutai Timur atau mereka yang merupakan kontak erat dari pasien terkonfirmasi positif lainnya. Umumnya mereka tidak menunjukkan gejala apapun dan dalam kondisi sehat-sehat saja. Sehingga menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing saja,” ungkap Bahrani.

Mereka yang menunjukkan gejala dan memiliki penyakit pendamping, dilakukan isolasi ketat di RSUD Kudungg Sangatta. Agar bisa mendapat penanganan yang intensif pula, bila terjadi sesuatu.

Ia berharap, peningkatan jumlah pasien covid 19 di Kabupaten Kutai Timur bisa semakin menyadarkan warga agar saling menjaga di lingkungan sekitar. Kalau ada pelaku perjalanan yang tiba di Kutai Timur, kemudian tidak melakukan isolasi mandiri, bisa ditegur.

Begitu juga bila ada warga yang berjalan-jalan di luar rumah tanpa menggunakan masker, bisa langsung ditegur dan diminta kembali ke rumahnya untuk mengambil masker. “Ini soal kesadaran dan kepatuhan. Angka penyebaran terus meningkat. Di masyarakat juga sudah mulai banyak, akibat terpapar penderita yang terkonfirmasi positif lebih dulu. Intinya, tertib melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid 19,” kata Bahrani.

Apa saja? Mulai dari rajin mencuci tangan, menggunakan masker saat berada di luar rumah maupun ketika berkomunikasi dengan orang lain, menjaga jarak aman, sekitar 1,5 meter dan menjauhi kerumunan. “Berhenti dulu kumpul-kumpul bersama teman-teman di café atau warung. Kalau pun terpaksa, jaga jarak antara satu teman dengan teman lainnya,” ujar Bahrani. (advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *