RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Video conference Pemerintah kabupaten Kutai Timur, berlangsung lancar. Dari puluhan perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Senin (20/4/2020), pemerintah mengundang 17 perusahaan pertambangan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ir H Ismunandar MT dan Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM meminta seluruh perusahaan untuk menghentikan dulu aktifitas bepergian para karyawan perusahaan. Karena diketahui, perusahaan memiliki sistem libur dan cuti yang teratur bagi karyawan mereka. Ada yang dua bulan kerja, satu minggu libur cuti, ada yang tiga bulan sekali libur cuti, ada yang enam bulan. Umumnya, mereka pulang ke keluarga yang berada di luar kota.
“Pokoknya, pastikan karyawan bapak atau ibu, tidak ada yang cuti keluar dari Kutim. Kalau ada di luar Kutim, tahan saja dulu. Jangan kembali ke Kutim dulu. Kalaupun penting, harus dikarantina dulu 14 hari. Jangan langsung bekerja,” ungkap Kasmidi.
Menanggapi itu, hampir seluruh perusahaan mengaku sudah berperan dalam melakukan pencegahan penyebaran covid 19 di lingkungan intern perusahaan, maupun di masyarakat. Terutama yang berada di ring I perusahaan. PT Kaltim Prima Coal (KPC) salah satunya, telah menyiapkan alokasi anggaran dari dana CSR untuk beragam bantuan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis. Ada pula, bantuan 8.000 rapid test yang masih dalam perjalanan menuju Kutim.
Selain itu, KPC juga telah mengeluarkan larangan bepergian, baik dalam rangka cuti bagi seluruh karyawan maupun keluarga karyawan, sampai pada subkontraktor mereka. Kecuali ada urusan yang benar-benar penting. “Kami juga menyiapkan ruang isolasi sebanyak 50 kamar di kawasan Tanjung Bara, untuk mereka yang harus isolasi mandiri. Serta melakukan control Covid 19, di lingkungan kerja setiap hari,” ungkap GM HRD PT KPC, Khudori.
Kebijakan tersebut juga diikuti perusahaan lainnya yang merupakan kontraktor PT KPC. Seperti PT PAMA. Mereka juga menyiapkan 16 kamar untuk karantina pekerjanya dan tidak memperbolehkan pekerjanya keluar masuk Sangatta, maupun Kutai Timur. “Saat ini, kami juga sudah tidak memperbolehkan karyawan yang cuti untuk keluar dari Sangatta,” kata CSR Manager PT Pama Site Sangatta, Syamsul Choiri.
Seluruh perusahaan juga memastikan tidak ada PHK pada karyawan mereka, meski kondisi Covid 19 dan harga batubara sedang turun. Operasional tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja transportasi pekerja menjadi lebih kerap lalu lalang, karena pembatasan jumlah penumpang di dalam bus karyawan.
Untuk pemberian bantuan, baik berupa APD maupun paket sembako, baik dari perusahaan langsung, maupun melalui organisasi, paguyuban dan kelompok masyarakat lainnya, Bupati Ismunandar meminta seluruh perusahaan berkoordinasi dengan tim gugus tugas.
“Usulan bantuan dari mana saja yang masuk ke perusahaan, sebaiknya diinvetarisir saja dulu. Kemudian dikoordinasikan ke tim gugus tugas percepatan penanggulangan Covid 19. Karena, bisa jadi proposal mereka tidak hanya diajukan pada satu perusahaan saja. Agar tidak ada kecemburuan antar penerima bantuan, serta kekhawatiran ada yang dapat dua atau tiga bantuan dan nilai paket bantuan yang berbeda-beda, maka dari itu, bantuan harap dikoordinasikan lebih dulu,” ungkap Ismunandar.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)