RUMAHKRYABERSAMA.COM, SANGATTA – Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT didampingi Wakil Bupati H Kasmidi Bulang ST MM dan Sekda Drs H Irawansyah M Si menggelar rapat evaluasi terkait sepekan pelaksanaan percepatan penanganan penyebaran Covid 19 di Kabupaten Kutai Timur. Rapat yang dihadiri beberapa instansi juga FKPD terkait digelar di sekretariat gugus tugas di gedung BPBD Kutim, Rabu (1/4/2020) kemarin.
Hasilnya, sepakat menyatukan data dan informasi di Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistim (Diskominfo Perstik) melalui laman corona.kutaitimurkab.go.id. “Jadi tidak ada lagi dari dinas atau badan menyampaikan data masing-masing. Semua satu pintu informasi di Diskominfo Perstik. Tidak ada lagi Dinas Kesehatan keluarkan data sendiri, BPBD maupun gugus tugas. Warga yang mau melihat perkembangan Covid 19 atau penyebarannya bisa langsung buka laman yang ada di web Pemkab Kutai Timur, corona.kutaitimurkab.go.id,” kata Ismunandar.
Untuk penyaluran sembako, Bupati minta bisa dirampungkan dalam minggu ini. Semua kendala segera diselesaikan. Termasuk pasokan beras dari dalam daerah yang kurang, dimintakan ke Buloq. “Kita akan buat suratnya untuk permintaan beras ke beberapa daerah penghasil seperti di Sulawesi maupun Kalsel. Jangan sampai mengganggu stok yang ada di Kutim. Sehingga warga non penerima bantuan tetap bisa berbelanja kebutuhan bahan pangan,” ujarnya.
Sedangkan untuk kepentingan insentif atau honor para relawan di Posko pintu masuk Kutim di Sangatta, maupun posko di Muara Bengkal dan Kongbeng, tim diminta segera melakukan evaluasi. Terutama terkait jumlah petugas yang dibutuhkan untuk tiga shift. Semua satu kendali. Jangan sampai tidak terdata. “Tak ketinggalan, asupan penambah stamina juga tolong diperhatikan. Makanannya, susu, vitamin, kalau ada madu, kasih juga,” ungkap Bupati.
Kesepakatan lainnya adalah, warga pendatang yang baru masuk di Kutim, terutama dari daerah epicentrum, seperti Jakarta, Samarinda, Balikpapan, harus diberi stiker di tempat tinggalnya. “Mereka harus mengisolasi diri selama 14 hari. Kalau memang tidak menunjukkan gejala Covid 19 dalam 14 hari ke depan, stikernya boleh dilepas. Karena kita tidak tahu, apakah dia membawa virus, atau tidak,” kata Bupati.
Mereka yang saat melewati posko pintu masuk Kutim, kemudian terdeteksi suhu badan di atas 38 derajat, segera diminta memeriksakan diri ke Puskesmas. Untuk di Sangatta, mereka yang terdeteksi bisa langsung dibawa ke Klinik Korpri untuk diperiksa.
Rapat evaluasi juga menyepakati usulan pembagian disinfektan per rumah. Jadi masyarakat bisa secara mandiri menyemprotkan disinfektan di rumahnya. Pihak Camat hanya memberikan satu botol untuk bibit disinfektan ke rumah-rumah warga, agar tidak terjadi kumpulan massa.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)