RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait covid 19, terus meningkat. Meski banyak yang sudah lulus dari pemantauan, namun akibat tidak mengikuti saran pemerintah untuk di rumah saja, jaga jarak dan tidak berkumpul, angka ODP tetap tinggi.
Sebagai informasi, data terakhir per 31 Maret 2019 pukul 12.00 wita, pasien positif corona berjumlah dua orang, PDP sebanyak 10 orang berada di Kecamatan Sangatta Utara delapan orang, Kaubun satu orang dan Kaliorang satu orang. Sedangkan ODP, sebanyak 298 tersebar di 10 kecamatan dengan kecamatan tertinggi berada di Kecamatan Sangatta Utara. Namun dari jumlah tersebut, sudah ada 131 orang yang lolos pemantauan dengan hasil negative. Sisanya, sebanyak 167 orang masih dalam proses pemantauan.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal mengingatkan agar masyarakat Kutai Timur, khususnya Sangatta, sebagai titik tertinggi ODP dan PDP, agar tidak menganggap remeh penularan dan penyebaran virus corona di Kutim.
“Kami minta masyarakat serius mengikuti instruksi pemerintah. Karena itu adalah upaya bersama, memutus rantai penyebaran covid 19 di Kutim. Karena, selain PDP yang bertambah, ODP juga terus meningkat bila masih banyak masyarakat yang keluar masuk Kutim, dari kota-kota yang terdapat PDP dan pasien positif corona,” ungkapnya.
Kalau kemarin sempat disebutkan zona merah, itu untuk membuat masyarakat waspada. Karena di Sangatta, penyebarannya cukup merata. ODP ada hampir di seluruh kelurahan dan desa. Sedangkan Kecamatan Long Mesangat, sebagai tempat temuan awal kasus covid 19, justru sudah melakukan isolasi terhadap ODP di kecamatan tersebut, agar tidak menyebar.
“Sekali lagi, saya mengimbau agar masyarakat Kutim bisa mematuhi aturan dan anjuran yang sudah dikeluarkan pemerintah, terkait Social Distancing dan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Sementara waktu tidak berpergian keluar rumah jika tidak mendesak, apalagi bepergian keluar kota,” ujarnya.
Masyarakat, lanjut Bahrani, sebaiknya menahan diri, tidak bepergian ke luar kota. “Jangan sampai nanti terpapar, kemudian membawa pulang virus corona dan menularkan pada keluarga di rumah, kasihan yang sehat ikut sakit akibat keteledoran seseorang.(Advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)