Gelar Hearing, DPRD Pertanyakan Transparansi Porkab Kutim

IMG 20200214 WA0005

3D8E6F2A 44FA 42F6 A457 DE592BE3971BRUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kutai Timur akan digelar tahun ini. Namun, keikutsertaan pesta olahraga tingkat kabupaten ini, hanya untuk delapan cabang olahraga saja, dari lebih 50 cabor yang ada di Kutai Timur. Yakni, sepak bola, pencak silat, atletik, bulu tangkis, Voli, sepak takraw, catur dan tenis meja.

Badai protes pun berdatangan dari cabor yang tidak diikutsertakan. Alhasil, DPRD Kutai Timur menggelar hearing yang mempertemukan Dinas Pemuda dan Olahraga Kutim sebagai pelaksana, Koni Kutai Timur dan perwakilan pengurus cabor di Kutim. Untuk membahas tentang rencana pelaksanaan kegiatan yang bakal menelan anggaran Rp 5 miliar tersebut. Hearing digelar di ruang panel I DPRD Kutim, Senin (24/2/2020) sore.

Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan SE yang memimpin pertemuan berharap apa yang direncana bisa berjalan dengan lancar dan tetap mempersatukan seluruh insan olahraga di Kutim. Ia tak ingin ada perpecahan dan seteru antara Koni, Dispora dan cabor. “Kalau ini bagian dari pembinaan, tentu seluruh cabor memiliki hak untuk dibina. Maka itu, kita cari solusinya dalam pertemuan ini, bagaimana cabor yang ada bisa bergabung dan anggarannya juga ditambah,” kata Arfan.

Ia pun tak memungkiri, beberapa Camat ada yang mengeluh padanya saat musrenbang lalu. Karena dibebankan biaya mengirim atlet, akomodasi dan lain-lain. “Dari beberapa Camat, ada yang curhat pas musrenbang, dimana kami ambil anggaran ini pak,” ujar Arfan.

Maswar Mansyur, Ketua Komisi D dari Fraksi Golkar, justru mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran Rp 5 miliar tersebut. Pasalnya, anggaran tersebut dinilainya sangat besar untuk pertandingan delapan cabor saja.

Wakil Sekretaris I Koni Kutim, Abdul Karim mengatakan delapan cabor itu hasil monitoring dan evaluasi tim Koni Kutim ke 18 kecamatan. Bahwa hanya olahraga itulah yang kerap dipertandingkan di kecamatan. “Sehingga dipilihlah delapan cabor tersebut. Selain anggaran yang sangat minim, kalau untuk mempertandingkan sekitar 20 cabor,” ujarnya. (advertorial/*4)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *