RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur menggelar rapat pembahasan rencana strategis percepatan penanggulangan kemiskinan di Kutim. Rapat yang dipimpin Kadis Sosial, Jamiatulkhair Daik digelar di ruang Damar, Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Rabu (17/7/2019).
Rapat digelar dengan menggandeng tim kajian dari Universitas Mulawarman untuk membahas strategi menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Kutim yang pada 2018 lalu tercatat cukup tinggi. Yakni, mencapai 9,22 persen atau berjumlah 33.020 jiwa dari total penduduk Kutim. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Timur yang hanya berada di angka 6,03 persen atau berjumlah 218.900 jiwa.
Pembahasan mengemuka usulan pemberian bantuan modal usaha ekonomi produksi bagi karang taruna atau kelompok usaha yang bekerja sama dengan fakir miskin. Modal usaha tersebut diberikan secara bergulir untuk meningkatkan perekonomian keluarga miskin. Sehingga mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga miskin lainnya.
“Pekerjaan dimaksud juga bukan pekerjaan besar, tapi secara mikro. Untuk membantu usaha-usaha mereka. Dengan komitmen, dana yang diberi merupakan dana bergulir. Artinya jika kelompok yang satu sudah berhasil, dana yang diberi berpindah pada kelompok lainnya,” ungkap Kadinsos Kutim, Jamiatulkhair Daik.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*5)