RUMAHKARYABERSAMA.COM, SANGATTA – Disdukcapil Kutim menggandeng pihak gereja se Kutim, untuk menertibkan pencatatan pernikahan mereka yang umumnya merasa cukup dengan pernikahan di gereja saja. Kerja sama diwujudkan dengan penandatanganan MoU dengan pendeta maupun pastor di gereja-gereja se Kutim, yang disaksikan Bupati Ismunandar, Senin (6/5/2019).
“Di Kutim masih banyak yang belum punya akta pernikahan. Selain menggandeng warga muslim lewat Pengadilan Agama, kita juga menggandeng pihak gereja. Jadi nanti pernikahan dicatat oleh pihak gereja dan dilaporkan ke kami. Agar dibuatkan akta pernikahannya,” kata Kadisdukcapil Kutim, Januar HLPA.
Pencatatan pernikahan, menurut Januar, sangat penting. Agar kelak saat memiliki anak, bisa dibuatkan akta kelahiran. Karena terbitnya akta kelahiran anak, berdasarkan surat nikah kedua orang tuanya yang terdaftar pada pencatatan sipil negara.
Kerjasama ini disambut positif Bupati Ismunandar yang ikut menyaksikan penandatangan MOU. Karena dengan tertibnya administrasi, semua urusan terkait kependudukan juga lancar. Apalagi, Kutim ini tempatnya para pendatang untuk mencari kerja dan berusaha.
“Saya banyak ketemu dengan warga di kecamatan, ternyata sebagian dari mereka yang datang ke Kutim, tidak membawa surat pindah. Ada pula yang datang tanpa surat-surat. Kemudian bekerja di perusahaan perkebunan. Data kependudukannya tidak ada, alhasil tidak bisa juga dibuatkan kartu BPJS dan saat Pemilu kemarin, banyak juga yang tidak bisa mempergunakan hak pilihnya,” ungkap Ismunandar.
Ismunandar berharap, melalui paroki dan pendeta yang bertugas di gereja-gereja di Kutim, administrasi kependudukan bisa lebih tertib. Mereka yang menikah bisa diimbau agar tak hanya mencatatkan pernikahannya di gereja saja, tapi juga di kantor pencatatan sipil.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)
