Hari Pancasila, Pejabat Kutim Pakai Baju Adat

3FCD02FD 922F 4486 B395 4D91E0B80A63

23330D5E CD8A 4DE8 9A48 0B5AAB77600D

3FCD02FD 922F 4486 B395 4D91E0B80A63

10FE537C 50F3 4BC8 ACDE B6B4274CA4D2

SANGATTA – Jajaran Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur memperingati Hari Kelahiran Pancasila dengan menggelar upacara di gedung serba guna Bukit Pelangi, Jumat (1/6/2018).

Upacara pun tampak berbeda dengan upacara biasanya. Karena dalam momen ini, para peserta upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Bupati Ismunnadar misalnya, memilih mengenakan pakaian adat Kutai. Wabup Kasmidi Bulang, mengenakan pakaian adat Bugis dengan sarung khasnya, Ketua DPRD Mahyunadi, mengenakan pakaian adat suku Dayak Basap sedangkan Tirah Satriani, Wakil Ketua PKK Kutim, mengenakan baju bodo.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ismunnadar selaku pimpinan apel membacakan sambutan Presiden Joko Widodo.

“Selama 73 tahun, Pancasila sudah menjadi rumah kita. Insya Allah Pancasila akan terus mengalir di dalam darah warga Indonesia. Pancasila sebagai pemersatu perbedaan, menjadi pondasi Indonesia yang berdaulat adil dan makmur, kita harus mengukuhkan semangat kita bersatu setanah air,” ujar Ismunandar, membacakan pidato Presden Joko Widodo.

Seperti diketahui, sejarah mencatat, pemikiran tentang Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Ir Soekarno kala berpidato di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau ‘Dokuritsu Junbi Cosakai’ pada 1 Juni 1945. “Bapak Proklamasi” inilah yang memperkenalkan konsep atau rumusan awal dasar negara Indonesia merdeka, bernama Pancasila.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *