Saat Bersih-bersih Polder, Ini yang Ditemukan Wabup Kasmidi Bulang

Kasmidi Bulang Saat Bersih bersih Rumah Karya Bersama

[et_pb_section admin_label=”section”]
[et_pb_row admin_label=”row”]
[et_pb_column type=”4_4″]
[et_pb_text admin_label=”Text”]
SANGATTA – Berbagai organisasi kepemudaan dan masyarakat kembali menggelar kegiatan bakti sosial berupa bersih-bersih lingkungan, Minggu (14/1/2018).

Kali ini mereka memilih area wisata keluarga, Polder Ilham Maulana.

 

Kasmidi Bulang Saat Bersih bersih Rumah Karya Bersama
Tim aksi bersih-bersih polder dipimpin Wabup Kasmidi Bulang menyisir area Polder. Salah satu anggota tim menunjukkan kantong plastik berisi kemasan bekas obat batuk sachet yang banyak ditemukan di area tersebut.

 

Bersama Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Kasubag Dokumentasi Humas dan Protokol Setkab Kutim, Ahyar Asdin, Kabid Darat Dishub, Pailu dan anggota organisasi Komunitas Pencinta Alam Kutai Timur (Kompak), KB Setia serta organisasi wanita lainnya menyebar di seluruh sudut polder.

 

Memunguti beragam sampah kemasan plastik makanan dan minuman, baik di area parit, rerumputan hingga di tepi polder.

 

Hal yang mengagetkan dari kegiatan tersebut, ternyata banyak sekali ditemukan kemasan obat batuk sachet, botol bekas minuman keras serta kemasan bekas lem.

 

Diduga, lokasi tersebut menjadi tempat para pemuda maupun anak-anak mengonsumsi bahan kimia terlarang itu.

Wabup Kasmidi Bulang yang ikut dalam aksi bersih-bersih tersebut langsung mengungkapkan rencananya untuk koordinasi dengan Satpol PP Kutim. Agar ditempatkan petugas Satpol PP di lokasi tersebut.

 

Mulai Senin besok, kawasan Folder Ilham Maulana disterilkan. Kita akan tempatkan petugas Satpol PP untuk mengawasi area folder. Jangan sampai tempat wisata keluarga dan olahraga ini disalahgunakan menjadi tempat ajang mabuk-mabukan yang berujung kriminalitas. Untuk teknisnya, nanti biar Kepala Satpol PP yang mengatur,” kata Kasmidi.

Tak hanya itu, menurut Kasmidi, ia juga akan membenahi segala hal terkait fasilitas di folder tersebut.

 

Seperti keluhan minimnya penerangan, akan segera dicarikan solusinya.

 

“Genset sudah tersedia di polder. Kita akan maksimalkan itu. Saya pikir harus ada badan pengelola yang mengembangkan dan mengawasi segala bentuk kegiatan di area polder. Dengan begitu, tak hanya menjadi tempat wisata dan olahraga masyarakat yang nyaman, tapi juga bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kutai Timur,” ujar Kasmidi.

 

Sementara itu, terkait peredaran oleh para pedagang pada masyarakat dalam jumlah besar, Kasmidi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kutim.

 

Untuk membuat aturan yang lebih kuat terhadap peredaran obat batuk kemasan sachet tersebut.

 

Terutama soal pembatasan penjualan.

Kita akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Apakah batasan penjualan yang diberlakukan Dinas Kesehatan sudah berjalan baik, atau belum. Kalau belum, kita akan susun lagi formula strategis dalam menyikapi hal ini,” ungkap Kasmidi.

 

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kutim, dr Yuwana mengatakan penyelesaian masalah penyalahgunaan obat batuk sachet perlu peran serta semua lini.

 

 
[/et_pb_text]
[/et_pb_column]
[/et_pb_row]
[/et_pb_section]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *