SANGATTA – Jelang ramadan, tidak hanya warga yang bersiap, tapi Pemerintah juga. Kesiapan, terkait kestabilan harga, kelancaran pasokan pangan maupun bbm, serta keamanan dan ketertiban di masyarakat. Selain itu, pasokan obat pun menjadi perhatian pemerintah.
Karena, beranjak pengalaman sebelumnya, pada awal puasa tak sedikit warga yang mengalami gangguan kesehatan. Bupati Ismunandar mengatakan bulan ramadhan tinggal menghitung hari saja, puskesmas diharapkan tetap siang menerima keluhan masyarakat, biasanya diawal puasa ada yang kena diare dan diakhir puasa bisa asam urat hingga koresterol. Untuk itu pelayanan harus siaga dan tidak lupa ketersedia obat agar dicek secara saksama.
“Stok obat dicek. Paling tidak yang umumnya sering dibutuhkan harus ada,” pintanya saat memimpin rapat coffee morning, di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Senin (14/5).
Menjawab instruksi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bahrani memastikan untuk puskemas akan selalu stanby dalam memberikan pelayanan kemasyarakat. Hanya yang diwaspadai adalah ketersedia obat karena stok obat mulai menipis akibat hutang ke pihak ketiga yang belum dilunasi.
“Pemesanan obat sudah dilakukan, tinggal pengiriman saja. Pihak ketiga minta kami melunasi utang tahun 2017, setelah itu baru obat bisa dikirim. Totalnya 2,1 miliyar,” kata Bahrani.(*)